IST
Ramsey mengaku selalu terkesan pada Injil dan berkhayal apakah isi-isinya merupakan suatu kebenaran, lanjutnya. Saat masuk universitas, ia tergolong orang ‘nakal’. Ia minum, memakai narkoba, main perempuan, dan bepergian jauh hanya untuk menonton konser.
Kembali pada empat tahun lalu, ia bertemu istrinya yang juga bisa menggunakan bahasa Spanyol Ecuadorian. Saat itu juga, Ramsey mengalami perubahan di hidupnya. Ia mulai pergi ke gereja dan mencoba bermacam gereja, termasuk Baptist, Evangelical, Episkopal, Katholik Roma.
“Saya mencoba semua gereja dan akhirnya menyadari, saya ingin mencari Tuhan,” ujarnya.
Saat ia membicarakan ‘Hari Akhir,’ ia berbicara sambil memegang erat Injil King James. Ramsey mengaku, begitu mendengar prediksi Camping, ia dan keluarganya berkumpul dan berusaha memecahkan kode Injil dan mencocokkannya dengan prediksi Camping.
Butuh setahun untuk memecahkannya. Ramsey mengakui, ‘angka-angka’ yang disebutkan Camping tak ‘terbantahkan’. Kembali pada dua tahun lalu saat Ramsey dan keluarganya ‘berjodoh’ dengan Family Radio, radio tempat Camping siaran.
“Saat itu, saya bertanya-tanya, bagaimana kiamat bisa diprediksi sedangkan Injil mengatakan, tak seorang pun bisa mengetahuinya,” kata Ramsey.
Dalam pencarian Tuhan, Ramsey mengaku Tuhan menunjukkan banyak hal. “Tanggal itu masuk akal. Buktinya tersebar di dunia. Gempa, radiasi Jepang, tornado dan banjir,” ungkapnya.
Saat ini, istri Ramsey sedang hamil dan istrinya mengaku senang saat merasakan bayinya menendang dari dalam kandungan.
“Mungkin saja hal ini menjadi kenangan terakhir bayi saya sebelum kiamat”. Para pengikut ‘Hari Penghakiman’ yakin pasti selamat, tak akan ada lagi sakit atau kesenangan duniawi saat di surga.
“Tuhan memiliki kendali. Saya berdoa meminta ampunan Tuhan. Saya tak tahu seperti apa surga itu. Apakah sebuah tempat nyaman dan indah. Belum pernah ada orang yang melihatnya”.
0 komentar:
Posting Komentar