Anda pernah membaca buku Men are from Mars, Women are from Venus karya John Gray yang cukup fenomenal itu? Dalam buku tersebut digambarkan oleh John Gray bahwa sebelum bertemu dibumi sebenarnya laki-laki dan perempuan berasal dari 2 planet yang berbeda. Laki-laki digambarkan berasal dari planet Mars sedangkan perempuan berasal dari planet Venus, karena mereka berasal dari planet yang berbeda, tentu saja watak dan karakter laki-laki dan perempuan berbeda.
John Gray menggambarkan kalau kaum Mars mempunyai karakter yang lebih kuat, berperilaku, dan berfikir berdasar atas rasionalitas. Sedangkan kaum Venus jauh lebih lembut, karena tentu saja mereka lebih didominasi oleh feeling atau rasa sehingga lebih emosional. Karena sifat-sifat dasar inilah ketika mereka bertemu di bumi sering terjadi perselisihan, yang didadasari oleh berbedanya cara berfikir.
Lalu pertanyaannya, apakah ada hubungannya antara Mars vs Venus dengan cara kita mengenal pasar? Sehingga goal yang kita tujuh tercapai. Yupp..tentu saja berhubungan, karena walaupun mereka berasal dari planet yang berbeda, ternyata dalam memilih product, para penghuni Mars menggunakan karakter Venus, seperti yang dituliskan oleh Hermawan Kartajaya.
Founder MarkPlus & Co ini menuturkan dalam bukunya yang berhudul “Marketing in Venus”. Dalam buku ini digambarkan bumi yang dulu berbeda dengan bumi yang sekarang, bumi telah berubah menjadi Venus. Dengan kata lain untuk bisa memahami karakter konsumen di Venus berarti anda harus tahu bagaimana memahami perempuan.
Tidak percaya? Coba kita lihat keberhasilan Nokia, untuk menggulingkan Ericksson, dimana keberhasilan Nokia menggaet pasar dunia ini mengakibatkan Ericksson harus diakuisisi oleh Sonny, dan anda tahu slogan Nokia “Connecting People” inilah kunci keberhasilan Nokia menggulingkan Ericksson. Lewat slogan inilah Nokia berusaha mengendalikan perilaku konsumen dengan manusiawi, dimana Nokia menempatkan teknologi yang mampu melayani manusia seutuhnya, dan mampu membawa pesan emosional. Buktinya “Connecting People” nya Nokia lebih emosional dibandingkan “Make Your Heard” nya Ericksson.
Karena sisi emosional yang dimainkan disini, jelas karakter ini dimiliki oleh si Venus, namun sekarang ini dunia sudah terbalik, kaum pria sekarang lebih emosional dibandingkan olek kaum perempuan, buktinya sekarang kita mengenal dengan istilah “metroseksual”, dimana konsumen metroseksual digambarkan sebagai sosok pria dandy yang mencintai dirinya sendiri (narcisis) dan juga gaya hidup urbannya.
Menurut Hermawan fenomena ini terjadi karena saat ini semakin banyaknya perempuan bekerja disektor yang dulu hanya dihuni oleh laki-laki, sehingga persaingan ini menuntut laki-laki untuk bisa tampil menarik, selain itu majalah laki-laki juga merubah image pria dandy yangfashionable.
Selanjutnya kita lihat Starbucks Coffee, rasa dan aroma kopi yang disajikan sebenarnya sama saja dengan coffee lokal yang pernah saya minum, penyajiannyapun hampir sama, namun mengapa orang-orang lebih senang membeli secangkir coffee di Starbucks, ya..walaupun harganya lumayan menguras isi kantong? Ternyata emosion yang dirasakan ketika kita menginjakkan kaki di starbucks itu berbeda. Perasaan nyaman dengan suasana “like home” yang diciptakan di area caffee shop inilah yang dibutuhkan oleh konsumen di Venus.
Di venus, anda juga lebih proaktif melihat peluang, contohnya Sampoerna A Mild dengan konsep “How Low Can You Go” atau “Bukan Basa Basi” nya. Disini Sampoerna A Mild berusaha memainkan emosional para konsumennya, ingat iklan “Bukan Basa Basi” yang dulu sering kita lihat di televisi?disitu terlihat jelas bagaimana Sampoerna A Mild membuat iklan itu terlihat emosional, yap..dengan mengusung tema-tema yang sedang hangat diperbincangkan di masyarakat.
Yang anda perlu tahu bahwa market share di Venus terbagi menjadi 2, yaitu women dan wo-men (women oriented men). Ini berarti di planet Venus, para laki-laki harus diperlakukan secara halus selayaknya memperlakukan perempuan. Kita lihat bagiamana kaum laki-laki saat ini gemar ke salon untuk manicure, pedicure, atau bahkan mandi uap. Bahkan mereka berlomba untuk membentuk tubuh mereka layaknya kaum perempuan, buktinya semakin banyak pusat kebugaran yang didatangi laki-laki, ya tentu saja mereka ingin terlihat berisi tanpa lemak sehingga lebih menarik untuk dilihat.
Bisnis bukan aktivitas yang kaku, bukan hanya hitungan untung dan rugi, namun bagaimana memberikan service yang baik bagi pelanggan adalah cara terbaik untuk menjalin relationship bisnis yang lebih humanis. Dan membina relationship dengan pelanggan tidak cukup hanya dengan treatment general, karena di Venus anda harus membina relationship dengan konsep one to one.
0 komentar:
Posting Komentar