Jadi Berita Mengabarkan – Lembang masih menjadi daya tarik untuk bersantai di kala waktu luang, walaupun kota ini sudah kian berkembang dan cukup maju pesat, namun Lembang masih layak dijadikan salah satu pilihan tempat liburan, sekedar untuk menikmati sejuknya udara dingin, menikmati berbagai macam kuliner unik, atau mungkin juga sebagai ajang pertemuan bisnis. Jangan samakan dengan Bandung yang disebut Paris Van Java atau kota Modenya Jawa, di Lembang keramah tamahan dan keasrian masih cukup terjaga, walaupun saat ini sudah banyak bangunan – bangunan penginapan dan villa bertebaran. Mari kita telusuri jalan – jalan menuju dan di kota Lembang itu sendiri.
Terminal Ledeng boleh dibilang start awal perjalanan kita, sedikit naik ke atas ada sebuah pertigaan yang tinggal anda pilih kemana tujuan anda berlibur, walaupun dua jalan ini bertemu di satu tujuan yaitu jalan Raya Lembang, tapi anda bisa memilih melewati arah Parompong sekedar untuk mencuci mata melewati tempat khas wisata belanja yang bernama Kampung Gajah, atau menikmati keindahan alam di air terjun Cimahi, dan tentu saja kita akan melewati Taman Bunga Cihideung yang sangat cantik dimana di dekatnya terdapat Villa Istana Bunga yang bangunannya sangat indah baik dari tekstur maupun konsep bangunan serta Villa Air yang mempunyai bentuk bangunan Unik. Oiya jangan lupakan sesuatu, saat ini daerah Lembang dan sekitarnya sudah banyak berdiri tempat – tempat wisata dengan konsep Outbound Activities, kita bisa temui tempat – tempat itu di daerah Parompong,Cimahi,Jalan Raya Lembang,Jalan Raya Grand Hotel,dan Cikole.
Jika kita lebih memilih jalur umum ke arah Tangkuban Perahu yang biasa dilalui Angkutan Umum, disini aneka ragam tempat singgah wisata terpampang indah seperti pameran. Kita bisa temukan Rumah Bakso, Rumah Sosis, Dapur Lembang, aneka sate kelinci di tepi – tepi jalan, dan yang sudah cukup terkenal yaitu Tahu Lembang atau yang lebih dikenal “Tahu POM”, bukan hanya ciri khas Tahu susunya yang nikmat, namun konsep bangunannya yang juga sangat unik, dengan konsep bangunan seperti “POM Bensin” memang cukup efektif menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke sana. Melewati Hotel terkenal di Lembang yang bernama Grand Hotel Lembang kita ketemu lagi dengan pertigaan Jaya Giri yang biasa disebut Mandarin. Disinilah biasanya disaat waktu libur, banyak para pelancong yang menyempatkan beristirahat sejenak sambil mencicipi aneka makanan yang dijual di pinggir jalan seperti Surabi, Bandrek, Rumah Makan Ampera,atau hanya sekedar menikmati Jagung bakar dan Cimol atau ketan bakar yang biasa disebut “Seller Ketan”. Lurus sedikit antara Perempatan menuju Tangkuban Perahu kita bisa temukan “Kafe SUMUR” yang merupakan kepanjangan Susu Murni karena sebagian menunya terutama minuman terbuat dari bahan Susu Murni yang nikmat dan segar. Menurut cerita Orang – orang asli Lembang, Kafe Sumur di era tahun 2000an sangatlah ramai dan padat dikunjungi, namun saat ini seiring mulai menjamurnya tempat wisata makanan dan minuman unik di Lembang, Kafe SUMUR sedikit redup pamornya walaupun tidak sampai bangkrut karena masih berpegang pada prinsip bahan dasar Susu Murni.
Sampailah kita di perempatan yang disebut “Prapatan Enggal”. Sampai saat ini saya masih tidak tau kenapa dinamakan Prapatan Enggal walaupun sering saya berkunjung ke Lembang, tapi ya sudahlah biarkan saja.Di sini bagi yang ingin menuju Tangkuban Perahu, Ciater, Subang bisa langsung belok ke kiri yang mana kita akan melewati bayak sekali kebun strawberry yang bisa kita petik sendiri dengan catatan bayar dulu tentunya hehehe. Dan kita bisa melihat macam – macam rumah makan dipinggir jalan Cikole dengan konsep bangunan sederhana dari bambu dan seperti lesehan, namun dengan view pemandangan yang indah terutama di malam hari. Walaupun kita hanya sekedar minum kopi sambil mencicipi sate kelinci atau jagung bakar dan roti bakar, semua terasa nikmat dengan pemandangan lampu – lampu kota dimalam hari dari atas bukit yang diselimuti udara yang sangat dingin.
Jika ingin kembali ke Bandung ambilah ke kanan, sedangkan jika kita memilih Lurus kita akan menuju tempat terkenal bernama “Air Terjun Maribaya”. Menelusuri jalan menuju Maribaya setelah melewati Asrama Kepolisian bernama “SESPIM POLRI”, kita melewati sebuah Desa bernama “Desa Cikidang”, dimana disini kita akan disuguhkan pemandangan unik berupa tanaman kaktus mini mungil yang di pajang di guest house kaktus sederhana yang terbuat dari bambu dan plastik sepanjang jalan desa cikidang. Sangat unik kaktus tersebut, warna – warni, aneka ragam bentuk, bahkan ada yg menyerupai bentuk kepala Micky Mouse dan Donal Bebek, tinggi kaktus tersebut sekitar 12 sampai 20 cm, sangat mungil bukan? Dan harganya jelas sangat miring sehingga sangat cocok dijadikan souvenir atau oleh – oleh. Sedikit melewati desa Cikidang kita akan bertemu perempatan lagi, ambillah ke arah kiri jika ingin menuju Maribaya, sedangkan ke kanan bisa kita gunakan untuk jalan pulang ke Bandung melewati Dago Atas.
Maribaya yang berarti perempuan yang sangat cantik merupakan salah objek wisata terkenal di Lembang disamping Museum Boscha, Hutan Juanda, Goa jepang, ataupun JayaGiri. Disini kita bisa menikmati keasrian alam pedesaan dan menikmati indahnya air terjun Maribaya, apalagi jika kita datang pas musim hujan, Air terjun Maribaya akan lebih cantik dengan debit air yang tinggi. Lembang masih menyimpan potensi wisata untuk di kembangkan dan patut diperhatikan, hal yang jangan dilupakan adalah keasrian kota lembang itu sendiri dan keramahan penduduk kota lembang khas orang desa. Singkirkan niat untuk foya – foya di Lembang, Dugem, karaoke, Glamor, atau membawa gaya hidup mewah khas perkotaan di Lembang , karena rasanya itu bukan pada tempatnya. Di Lembang kita bisa belajar mengenal diri kita dari alam dan tentang sosial kemasyarakatan yang tinggi, karena penduduknya yang memang asli warga desa yang sopan apa adanya serta masih sangat tinggi jiwa sosial yang lebih menghargai lingkungan dan menghargai adat istiadat setempat.
0 komentar:
Posting Komentar