12/04/11

Sabun Anti-Bakteri Tak Efektif


Headline
foto: ilustrasi

- Miliaran bakteri berada di sekitar manusia. Bahkan, beberapa ilmuwan menganggap manusia cenderung seperti bakteri. Sabun anti-bakteri dianggap tak efektif.
Beberapa produk anti-bakteri menjanjikan membasmi 99,9% kuman. Sebagaian besar cairan dan sabun anti kuman mengandung bahan kimia, termasuk alkohol dan klorin yang bisa membunuh bakteri.
Sabun yang diberi label ‘anti-bakteri’ mengandung bahan kimia tambahan untuk membunuh bakteri, termasuk triclosan atau triclocarban. Namun, efektivitas dan konsekuensi penggunaan sabun yang mengandung triclosan masih menjadi perdebatan peneliti.
Ternyata, triclosan tak diperlukan untuk menyingkirkan bakteri dari kulit. “Mencuci tangan dengan sangat teliti, cuci dengan cermat antar jari, merupakan cara terefektif menghilangkan bakteri dan kotoran,” kata profesor Fakultas Preventive Medicine and Communitu Health and Pediatrics Dr Peter N. Wenger di Universitas of Medicine and Dentistry di New Jersey, Amerika Serikat (AS).
Selain itu, tubuh manusia membutuhkan bakteri tertentu untuk pencernaan dan untuk menangkal bakteri berbahaya, lanjut Wenger. “Tak semua bakteri di tangan manusia buruk,” paparnya.
Tubuh manusia membutuhkan bakteri untuk memelihara kesehatan dan keseimbangan lingkungan pada kulit. Untuk cuci tangan di rumah, Wenger mengatakan, sabun antibakteri tak diperlukan.
Namun, sabun ini akan sangat membantu membunuh bakteri yang dapat menyebar ketika para pekerja kesehatan pergi dari satu pasien ke pasien lainnya di rumah sakit. Terlebih, meluasnya penggunaan triclosan dapat menyebabkan evolusi bakteri yang tahan terhadap zat tersebut.
Menurut ulasan dari University of Michigan School of Public Health, beberapa penelitian laboratorium menunjukkan, bakteri mengembangkan resistensi terhadap antibiotik setelah terpapar triclosan.
Studi menemukan, jumlah dan konsentrasi triclosan dalam sabun antibakteri yang sering digunakan tak lagi efektif dibanding sabun biasa untuk mencegah penyakit menular dan mengurangi tingkat bakteri pada tangan.
Penulis studi ini mendesak Food and Drug Administration (FDA) untuk mengevaluasi lebih lanjut klaim iklan produk antibakteri, terutama mengingat tidak adanya manfaat kesehatan tambahan terkait penggunaan sabun yang mengandung triclosan lebih banyak dibanding sabun biasa.
Menanggapi perihal penyakit yang disebarkan tangan kotor, Center for Disease Control and Prevention (CDC) mengatakan, bukannya sabun antibakteri tak bisa melakukan tugasnya sebaik yang dijanjikan melainkan warga tak mencuci tangan dengan benar.
CDC memperingatkan, rata-rata lima detik yang dihabiskan kebanyakan orang untuk mencuci tangan tak cukup untuk benar-benar membunuh bakteri. Menurut CDC, hal terbaik yang dapat dilakukan untuk menghilangkan bakteri berbahaya adalah, mencuci tangan lebih lama menggunakan air hangat.
Jadi, seberapa lama waktu yang dihabiskan banyak orang untuk mencuci tangan dengan benar? “Selama waktu yang mereka habisnya untuk menyenandungkan Row, Row, Row Your Boat,” saran Wenger. 

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger