19/04/11

Kecewa pada SBY, Mahasiswa Gantung Diri

Dua mahasiswa menggantung diri di jembatan penyeberangan di depan kampus Universitas Satya Negara Indonesia (USNI), Jakarta, Rabu (9/3/2011). Mereka melakukan aksi tersebut sebagai ekspresi
kekecewaan terhadap kinerja Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Aksi yang berlangsung sekitar satu jam itu merupakan bagian dari unjuk rasa mahasiswa yang tergabung dalam Front Mahasiswa USNI dan Aksi Mahasiswa Nasional Demokrat (Amanad) Universitas Bung Karno (UBK). "Rezim SBY-Boediono sudah gagal," kata Irwan dari Amanad UBK.


Irwan menjelaskan, rezim SBY-Boediono telah gagal menyejahterahkan masyarakat. Harga bahan bakar minyak naik, tenaga kerja Indonesia tidak memeroleh perlindungan, dan jumlah masyarakat miskin meningkat. "Sementara itu, para koruptor tidak mampu ditangkap dan kasus Bank Century tidak jelas arah penyelesaiannya," tambah Wahyudin, mahasiswa lainnya.

Selain dua mahasiswa yang menggantung diri di jembatan penyeberangan dengan berpakaian jas dan bertopeng wajah SBY dan Boediono, tiga mahasiswa pun bertelanjang dada dan mengecat tubuhnya dengan cat putih yang dibubuhi tulisan, "Turunkan SBY-Boediono".

Melalui aksi tersebut, menurut Dwi yang menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri Presidium Mahasiswa USNI, mahasiswa mengajak masyarakat bersikap kritis terhadap pemerintahan yang gagal menyejahterahkan masyarakat. 


BENERAN BOHONG YA >> ??

1 komentar:

Spyro mengatakan...

BERHATI-HATI DENGAN REVOLUSI.
Bangsa Indonesia hanya pandai menggulingkan rezim, tetapi tidak memiliki kemampuan berpikir ke depan secara strategik yang tetap berpijak dan berpegang kepada platform nasionalnya sendiri. What's next? Akibatnya? Era Reformasi yang sejak semula memang sudah diduga bukanlah berasal dari ide murni bangsa Indonesia tidak menghasilkan apa-apa, kecuali rasa frustrasi nasional dan tatanan negara yang semakin amburadul. Dalam kondisi moral bangsa yang sedang jatuh [1998] masuklah subversi pola kedua operasi intelijen AS-CIA merusak secara intensif Ketahanan Nasional Indonesia yang sebelumnya diakui terkuat di Asia Tenggara. Di dalamnya pondasi dasar negara, ideologi negara Pancasila akhirnya kini telah pupus-runtuh. Pancasila sudah tidak pernah disebut-sebut lagi oleh bangsa Indonesia. Untuk menge-check kebenaran laporan intelijen-nya, Presiden AS Barrack Obama datang ke Indonesia dan memerlukan berpidato di kampus UI-DEPOK sebagai representasi kaum intelektual-akademisi Indonesia. Belum pernah ada Presiden AS mau berpidato di UI, ada apakah gerangan di baliknya? Disamping menyampaikan kepentingan nasional AS, juga ingin melakukan test-case di balik kata-kata pujiannya terhadap Pancasila. Di hadapan para guru besar-dosen-sarjana-mahasiswa-undangan, Presiden AS Barrack Obama bertanya: "Pancasila?..tepuk tangan; Bhinneka Tunggal Ika?..tepuk tangan gemuruh." Kalau pondasi dasar rumah Anda telah dirusak orang dan kondisi rumah hampir roboh, lalu ada seorang bertanya: "Bagaimana kondisi rumah?" Apakah Anda juga akan merespons dengan bertepuk tangan seperti para hadirin di kampus UI? Sadar nggak sih bangsa Indonesia??

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger