06/02/12

Obama Tegaskan, Israel Tidak Akan Menyerang Iran




TEMPO.CO , New York - Presiden Amerika Serikat Barack Obama tidak percaya Israel sedang mempersiapkan serangan ke Iran. Dalam sebuah wawancara dengan Matt Lauer dari jaringan televisi NBC, sesaat sebelum siaran Super Bowl pada Ahad, 5 Februari 2012, Obama juga menyatakan pemerintah Amerika tidak menemukan bukti Iran akan menyerang Amerika.

Obama menyebut Iran sebagai negara yang tidak punya niat dan kemampuan untuk menyerang negara Abang Sam ini dengan dalih pembalasan serangan Amerika ke sejumlah fasilitas nuklirnya.

"Setiap aktivitas militer di kawasan Teluk sangat mengganggu dan memiliki efek yang besar bagi kami," ujar Presiden yang memiliki darah Kenya dari garis bapak ini. Kenapa berpengaruh besar? Sebab, kata Obama, pergerakan di kawasan Teluk akan mengganggu harga minyak. "Kami juga masih memiliki sejumlah pasukan di Afganistan yang berbatasan langsung dengan Iran."

Karena itu Obama memilih jalur diplomatik dalam kasus nuklir Iran. "Kami telah membuat kemajuan dan yang seharusnya dilakukan saat ini adalah memastikan bahwa tidak ada langkah yang salah, sehingga justru menyia-nyiakan kemajuan."

Tanggapan Obama tersebut berkebalikan dengan pernyataan Menteri Pertahanan Leon E. Panetta. Panetta pada pekan lalu kepada Washington Post mengatakan dia percaya Israel akan menyerang Iran pada musim semi 2012.

"Saya tidak berpikir Israel sudah membuat keputusan," ujar Obama, yang sempat tinggal di Indonesia ini. Obama masih yakin Israel sama dengan Amerika yang berpikir bahwa Iran harus mematikan pengembangan fasilitas nuklirnya.

Pemimpin Iran telah merespons isu tentang serangan Israel. Menurut Negeri Para Mullah ini, program nuklir mereka bukan untuk pengembangan senjata. Melainkan untuk menghasilkan energi.

Tapi ternyata program pengayaan uranium di sebuah bunker pegunungan di Iran menimbulkan kecurigaan internasional. Sebab Iran menolak bernegosiasi dalam pemeriksaan yang dilakukan oleh pengawas PBB. Dunia internasional khawatir karena Iran pun mengancam memblokade selat Hormus yang dilalui sepertiga pengiriman minyak dunia.



Perpecahan terjadi akibat kasus Iran 


source : http://m.tempo.co

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger