Penemuan Gliese 581 mengisyaratkan kepada kita, Adakah kehidupan di luar bumi? Pertanyaan ini ssungguh menarik bagi kita. Skenario yang langsung terbayang dipikiran kita setidaknya adalah seperti apa mereka, bisakah mereka berkomunukasi dengan kita, atau dapatkah kita kesana ataupun sebaliknya bisakah mereka ke bumi. Sungguh fantasi yang mengasyikkan, terlebih lagi fantasi ini dikaitkan dengan situasi bumi kita sekarang yang sudah tidak bersahabat lagi karena ulah kita sendiri. Maka skenario yang tertuju yang merupakan skenario paling ekstrem bahwa bilamana bumi tak layak huni kemanakah kita akan pergi?? ke angkasa raya mungkin jawabnya.
Itulah fantasi, tetapi fantasi juga sebenarnya tidak bisa dianggap hanya sebatas angan-angan tak berguna. Setidaknya kita mengetahui penemuan-penemuan mutakhir pada tiap zaman acapkali berawal dari fantasi. Misalnya bagaimana bisa terbang? Zaman dahulu hal ini orang bisa menyebutnya sebagai fantassi seorang gila, tetapi sekarang hanya orang gila yang tidak membenarkan fakta tersebut. Fantasi-fantasi yang disebutkan pada awal tulisan ini pun tidak menutup kemungkinan bahwa suatu saat bukan lagi menjadi sekedar fantasi imajinatif melainkan hal yang akan benar-benar terjadi, wallahu a’lam!
Gliese 581 setidaknya bisa kita sebutkan disini sebagai awal titik terang dari fantasi ini. April Silam untuk pertama kali ditemukan planet serupa bumi (earth-like) yang bisa mendukung adanya air dan menopang kehidupan. Pemimpin kelompok yang menemukan penemuan ini melalui observatorium Geneva, Swiss, Stephen Udry mengatakan bahwa penemuan ini merupakan langkah berarti menuju penemuan planet yang menyerupai bumi dan memiliki bintang seperti matahari. Gliese185 merupakan planet yang berukuran 1,5 kali dibandingkan bumi dengan massa lima kali lebih besar massa Matahari. Jarak bintang ini 20,5 tahun cahaya dari bumi. Gliese 581 untuk golongan kosmik termasuk dekat dengan bumi dan model komputer memperkirakan bahwa Gliese581 merupakan planet yang berbatuan seperti bumi atau jagat air (water world) yang tertutup sepenuhnya oleh lautan. Menurut perkiraan tim penemu suhu rata-rata “bumi super” ini antara 0 dan 40 derajat celcius, sehingga air akan berwujud cairan. (Kompas 5 Desember 2007)
Alquran dan Luar Angkasa
Kemudian marilah kita mengarahkan perhatian kita bagaiman Alquran berbicara tentang fenomena ini. Kalau kita meneliti ayat-ayat Alquran tenyata Alquran dengan gamblang telah menggambarkan tentang tata ruang angkasa secara teperinci. Alquran telah memberikan penjelasan tentang struktur, fungsi dan kemungkinan faedah dari benda-benda langit.
Berkaitan dengan penaklukan luar angkasa Alquran telah menggambarkan di dalam Alquran Surah Ar-Rahman ayat 33 yang berbunyi:
“Hai jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, dan kamu tidak dapat menembusnya melainkan dengan kekuatan”.
Mengenai ayat ini Bucaille menulis bahwa “tidak syak lagi bahwa ayat tesebut menunjukkan kemungkinan bahwa di kemudian hari manusia akan dapat melakukan apa yang biasanya sekarang kita secara tidak benar ‘menaklukkan angkasa”. (Bucaille:2001). Tetapi kemungkinan itu bukan lagi sebagai hal yang mungkin melainkan sesuatu yang telah dan sedang dilakukan. Setidaknya mulai tahun 1961 usaha ini telah dirintis pertamakali dimana manusia untuk pertama kali dapat terbang mengelilingi bumi.
Kemudian dalam kaitannya dengan adanya penemuan terbaru dari penelitian eksoplanet dengan Gliese185 sebagai penemuan terakhir, bahwa ada satu nubuatan di dalam Alquran suci yang menyebutkan tentang usaha penaklukan luar angkasa.
“Dan bila langit dibuka tabirnya”. (Q.S. 81:12)
Ayat ini termasuk dalam rangkaian ayat-ayat yang memuat nubuatan-nubuatan yang diwahyukan dalam waktu yang sama, umpamanya penemuan kereta api dan kapal uap, penemuan percetakan dan membanjirnya buku-buku, surat kabar, majalah dan lain-lain (Q.S. 81:2-11). Pembangunan observatorium-observatorium dan penerbangan-penerbangan luar angkasa pada zaman sekarang adalah bentuk penyempurnaan ayat diatas.
Kemudian lagi tentang kemungkinan adanya makhluk hidup lainnya yang menghuni planet-planet di luar bumi Alquran juga telah mensiratkannya seperti dalam ayat berikut:
“Sesungguhnya siapa saja yang di langi tdan siapa saja yang di bumi adalah bagi Allah(Q.S.10:67)
Mirza Ghulam Ahmad dari Qadian menjelaskan perihal ayat ini sebagai berikut: “Ayat ini menunjukkan bahwa pada benda-benda langit terdapat makhluk-makhluk hidup dan bahwa mereka juga mengikuti pimpinan peraturan-peraturan Tuhan”.
Masalah selanjutnya adalah adakah kemungkinan makhluk-makhluk berakal dari berbagai planet pada suatu hari akan mengadakan kontak antara satu sama lain? Hal ini pun telah digambarkan oleh Alquran suci:
“dan diantara tanda-tanda-Nya ialah kejadian langit dan bumi, dan setiap makhluk hidup yang ditebarkan-Nya pada keduanya. Dan dia mempunyai kekuasaan untuk mengumpulkan mereka jadi satu kalau Dia menghendaki”. (Q.S. 42:30)
Dalam The holy Quran with Translation and Comentary in Indonesia Vol III, Islam Intnational Publication Limited, Islamabad, Sheephatch lane, Tilford, Surrey, England terdapat penjelasan tentang ayat ini sebagai berikut:
“Ayat ini mengandung suatu kesaksian yang unik tentang kenyataan bahwa Alquran itu berasal dari Tuhan. Tidaklah mengkin bagi seorang manusia biar siapapun , apalagi bagi seorang putra padang pasir yang buta huruf, mengatakan 1400 tahun yang lalu ketika ilmu perbintangan masih dalam taraf pemulaan, bahwa selain di bumi kita ada kehidupan dalam satu atau lain bentuk dari badan-badan langit lain juga. Kepada Alquran diserahkan upaya pengungkapan tabir kebenaran ilmiah yang agung dan ajaib itu seperti ditampakkan ol;eh kata-kata aya ini “penciptaan seluruh langit dan bumidan apa yang telah disebarkan di dalam keduanya”. Isyarat dalam kata-kata ‘Dia berkuasa menghimpunkan mereka ‘ dapat ditujukan kepada kemungkinan bahwa makhluk-makhluk yang hidup di bumi dan makhluk-makhluk yang hidup di benda-benda langit akan menjadi bersatu di kemudian hari . Penyelidikan kepubakalaan mutakhir telah mengungkapkan bahwa ‘Dropas’ atau pengunjung-pengunjung dari angkasa luar pernah turun ke bumi 12.000 tahun yang lalu (the Pakistan Times, 13 Agustus 1967)
Dalam hal ini dapatlah kita menyebutkan betapa luar biasa apa yang digambarkan oleh Alquran suci.
YA’JUJ DAN MA’JUJ
Kemudian kita beralih kepada masalah ya’juj dan ma’juj. Mengapa hal ini disebutkan dan apa kaitannya dengan permasalahan yang sekarang dibahas. Perlu diingat bahwa penunjukan-penunjukan terhadap penerbangan-penerbangan antar plenet yang disebutkan baik dalam Alquran maupun di dalam hadis selalu berkaitan dengan ya’juj dan Ma’juj yang-sebagaimana akan dijelaskan-adalah nama-nama atribut dari bangsa-bangsa yang melalui perantaraan mereka penerbangan-penerbangn itu akan disempurnakan.
Hal pertama siapa ya’juj dan Ma’juj tersebut:
Menurut keterangan-bible ya’juj dan ma’juj adalah bangsa-bangsa Eropa, Rusia dan Amerika. Kita baca dalam Yehezkiel 38:1-3:
“Dan lagi datanglah firman Tuhan kepadaku, bunyinya: hai anak Adam tujukanlah mukamu kepada Juj dan tanah Majuj, Raja Rus, Mesekh dan Tubal. Dan bernubuatlah akan hal-nya; Katakanlah: Demikian firman Tuhan Hua bahwasannya aku membalas kepadamu kelak, hai Juj, Raja Rus, Mesekh dan Tubal”.
Disini Rusia dilukiskan dengan kata-kata “Raja Mesekh dan Tubal’. Yang dimaksud dngan Mesekh adalah Moskow, tubal atau Tobal adalah suatu kota Asia yang dari mana diambil nama kota Rusia Tosbalsk yang didirikan di Rusia sebelah Timur. Tentang Ma’juj kita baca dalam bibel pernyataan berikut, “Karena aku akan mengirimkan suatu api diantara Ma’juj dan diantara mereka yang diam di pulau-pulau ini dengan sentosa”.
Oleh karena itu suku-suku Slowak dan Angelsaken dari Eropa modern yang waktu itu menentukan nasib seluruh dunia adalah yang dimaksud dengan Ya’juj dan ma’juj. Bangsa Amerika bukanlah bangsa tersendiri melainkan hanya bangsa keturunan dari suku bangsa Angelsaksen.
Ada suatu keterangan lain buat perkataan Ya’juj dan Ma’juj. Ya’juj dan ma’juj dalam bahsa Arab mempunyai akar kata yang sama yakni “ajij” yang berati api. Itu adalah suatu petunjuk bagi suatu kenyataan bahwa kaum yang dimaksudkan dengan Ya’juj dan Ma’juj itu banyak berhubungan dengan api. Pada bangsa-bangsa diatas hal itu betu-betul terdapat. Mirza Ghulam Ahmad berpendapat bahwa “Ya’juj dan Ma;juj adalah suatu bangsa yang akan mempunyai kekuasaan dunia sepenuhnya dan yang sukses keduniaannya akan disempurnakan. Ya’juj dan Ma’juj diambil dari perkataan “ajii” yang berarti “bola api”.
Ya;juj dan Ma,juj dinamakan begitu oleh karena mereka akan menguasai api sepenuhnya. Dalam system social mereka menggunakan api secara bertahap dan intensif. Kapal-kapal, kereta api dan mesin-mesin akan bekerja dengan api. Peperangan akan mereka lakukan dengan senjata api dan lain-lain…” (tohfah Golarwiyah).
Menggenai kemajuan mereka digambarkan dalam aayat berikut:
“Sampai bila Ya’juj dan Ma’juj dilepaskan dan mereka akan turun dari tempat tinggi dan janji benar itu sudah mendekat, dan lihatlah mata dari mereka yang tidak percaya akan terbelalak…” (Q.S. 21:97)
Perkataan “…mereka akan bergerak dari semua tempat tinggi …” berarti bahwa mereka akan menjadi bangsa-bangsa yang punya industri besar dan penemuan-penemuan besar. KEemudian di dalam hadis Muslim juga digambarkan bahwa keua bangsa ini akan bergerak dari gunung-gunung, menemmpatkan mereka pada dataran–dataran dan menngusai seluruh dunia. Seperti digambarkan :
“Pada waaktu itu-dimana Tuhan mewahyukan kepada Isa bahwa Dia telah menjadikan manusia yang mempunyi tenaga perang begitu besar sehingga yang lainnya tak saanggup melawannya_akan muncul Ya’juj dan Ma’juj yang akan turun dari setiap tempat tinggi”.
Adalah sangat menarik disini disebutkan seorang Isa yang aka nada pada waktu bila Ya’juj dan Ma’juj akan memperoleh kekuatan yang tidak terkalahkan. Isa ini, sebagaimana yang dijelaskan di dalam Alquran maupun di dalam Bible merupakan Almasih yang dijanjikan yang sudah ditentukan akan muncul pada akhir zaman.
Kemudian Quran 21:97 diatas juga mengandung suatu petunjuk tentang penemuan pesawat tebang, roket-roket dan pesawat-pesawat ruang angkasa yang merupakan alat terpenting untuk penyelidikan ruang angkasa seperti yang tergambar dalam kalimat “Bergerak turun dari setiap tempat tinggi …”. Suatu petunjuk yang lebih jelas lagi tentang penerbangan ruang angkasa oleh Ya’juj dan Ma’juj seperti juga mereka akan meninggalkan daya tarik bumi terdapat dalam ayat berikut ini:
“Segera kami akan menghadapi kamu hai dua kekuatan . Yang manakah dari karunia-karunia Tuhanmu yang ingin kamu ingkari/ Wahai kumpulan jin dan manusia jika kamu mampu melintaswi batas-batas langit dan bumi maka lintasilah . Tetapi kamu tidak akan dapat melintasi kecuali dengan kekuatan. Yang manakah dari dari karunia-karunia Tuhan yang ingin kamu ingkari? Akan dikirimkan terhadapnyala api dan asap dan kamu tidak akan dapat menolong dirimu sendiri” Q.S. 55:32-36)
Dua golongan yang diseru itu disebutkan disini sebagai “kekuatan-kekuatan besar” atau kekuatan-kekuatan” sebagaimana dua blok kekuatan itu terkenal pada masa ini. Kemungkinan mereka akan meninggalkan batas-batas langit dan bumi ternyata dengan jelas tetapi dengan pembatasan bahwa batas-batas itu telah ditentukan oleh Allah, hanya dengan kekuasaan Allah.
Sampai disini, betapa Alquran telah mengungkap kejadian-kejadian yang di masa dahulu merupakan hal yang masih misteri, apa yang dimaksudkan sebenarnya. Walla’hu a’alamm bishshowab. BAGAIMAN MENURUT ANDA????
04/02/11
Al-quran,Gliese 581, dan Rahasia Mahluk Luar Angkasa
23.52
Fatsal garint nurcholis
0 komentar:
Posting Komentar